Merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi pemeluk agama Islam bahwa puasa itu ada dua macam, yaitu puasa wajib dan sunnah.
Puasa wajib hanya ada satu, yaitu puasa di bulan Ramadhan. Sedangkan puasa sunnah ada berbagai macam jenisnya. Salah satunya yaitu puasa di hari Senin dan Kamis. Jika melakukannya, akan mendapat pahala. Jika sebalik nya, tak dapat apa-apa
Sama halnya seperti yang diterapkan di pesantren Darul Fikri Al Quran Science Sidoarjo, seluruh santri sudah terbiasa mengerjakan puasa sunnah Senin-Kamis .
Sejak pertama masuk pesantren, santri sudah di biasakan para asatidz nama lain dari ustadz-untuk berpuasa sunnah.
Tiap sepertiga malam di hari tersebut, petugas dapur akan menyiapkan makanan untuk sahur.
Tidak seperti makan di hari biasa yang di ambilkan petugas, santri yang makan sahur dispesialkan untuk bisa mengambil makan sendiri dengan syarat tidak berlebihan dan harus habis.
Lima belas menit sebelum adzan maghrib dikumandangkan, santri-santri yang menjalankan puasa Senin Kamis sudah siap dan berkumpul di kantin, mengantri mengambil takjil.
Takjil yang disiapkan berupa satu potong makanan yang berbeda tiap waktu dan juga segelas minuman hangat. Jika biasannya tahfidz nya malam dilaksanakan setelah maghrib, pada hari Senin—Kamis seluruh santri di persilahkan untukk berbuka makanan berat setelah Maghrib dan melaksanakan tahfidz selepas isyak.
Selain santri yang memiliki niat utama karena Allah SWT, ada juga tipe santri yang terpaksa berpuasa. Di siang hari di hari tersebut, petugas kantin tidak akan menyediakan makan siang. Jadi bisa dianggap bagi mereka yang tidak berpuasa sama saja seperti orang yang berpuasa.
“Kegiatan yang dilakukan berulang-ulang tentunya akan menjadi suatu kebiasaan dengan adanya program puasa Senin Kamis, diharapkan para santri membawa salah satu kebiasaan baik ini,” Ujar salah satu ustadz tahfidz, ustadz Zuhud Mardotillah, Selasa (21/06/2022).
Puasa Senin Kmis ini juga merupakan salah satu dari sekian puasa yang rutin di lakukan oleh nabi Muhammad SAW. Keistimewaan lain adalah hari Senin Kamis ini merupakkan hari penyetoran amal umat manusia.
Setidaknya apa yang di katakan diatas cukup untuk membuat kita bersemangat untuk memulai membiasakaan puasa sunnah tersebut.
Para asatidz berharap supaya nanti nya mereka akan melanjutkan kebiasaan puasa Senin Kamis itu hingga dewasa.
“Semoga kita semua bisa istiqomah untuk menjalankkan sunnah- sunnah Allah yang lain. Termasukk puasa Senin Kamis ini,” pungkasnya. (M. NAFIS GHIFARI/RJ1).